PENULIS SANG GUPRES




Kembali Sang Moderator Kulwa menyapa ramah para peserta belajar menulis, “Selamat malam Bapak Ibu guru hebat diseluruh tanah air. Malam ini kita memasuki pertemuan yang ke-23. Tetap semangat juga buat teman-teman yang baru bergabung. Narasumber malam ini adalah Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd dari SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976. Beliau adalah Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul dan Duta Rumah Belajar Kemdikbud. Sedikit mengingatkan para peserta, setelah menyimak  dari narasumber, diharapkan membuat ringkasan materi (resume), di posting ke blog, lalu bagikan link-nya untuk bisa saling berkunjung (Blog Walking/BW). Jangan lupa setelah posting ke blog, kirim link pengumpulan resume ke https://forms.gle/f87JJRY9aNRDXBLq8. Untuk menghemat waktu (alhamdulillah setelah dikoreksi penulis, bisa menggati frasa menyingkat waktu jadi menghemat waktuI), saya persilakan narasumber untuk memasuki kelas menulis. Terima kasih.”

Mas Sigit mulai menulis, “Terima kasih Bu Aam telah mempersilakan saya untuk masuk ke kelas penulis guru hebat di grop Belajar menulis Gel. 16. Assalamu'alaikum Bapak,  Ibu guru hebat yang sangat luar biasa sebelum saya menyapaikan materi tentang motivasi berprestasi dan pengalaman mengikuti acara apresiasi guru dan kepala sekolah dari kemdikbud terlebih dahulu saya sampaikan selamat Hari Guru Nasional (bertepatan pada tanggal 25 November) kepada kita semua semoga kita akan semakin maju dan jaya dalam pembelajaran ke depan.

Alhamdulillah teman-teman tepat tanggal 20 November 2020 kemarin saya termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud merupakan salah satu anugrah terindah di hari ulang tahun saya ke-44. dan itu merupakan Ultah kedua mendapatkan apresiasi dari Kemdikbud. Pertama saat Gupres tahun 2015 yang diselenggarakan di bulan November tidak seperti biasanya di bulan Agustus. tanggal 20 November 2015 saya mengikuti tes tertulis dan wawancara di Gupres dan alhamdullilah tanggal 22 November 2015 saat diumumkan saya terpilih jadi juara 1 guru berprestasi tingkat nasional. Oh iya bagaimanakah sebenarnya untuk mencapai semua prestasi itu? terus apa sih kunci keberhasilan bisa mencapai itu semua? Saya akan sedikit bercerita tentang masa lalu saya yang penuh dengan kegagalan, terpinggirkan, dan juga bukanlan orang yang menonjol.

Saya mempunyai orang tua yang berprofesi sebagai guru SD Bapak dan Ibuku sangat disiplin dalam membimbing dan mengawasiku untuk belajar. Rangking satu selalu diraih saat SD, namun bertolak belakang saat SMP maksimal rangking 24 dari 44 siswa dalam satu kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39.... masa yang sulit. Namun persahabatan di SMP sampai saat ini masih membekas tidak mengenal rangking, dan status sosial. Saat SMA rankingku pun jauh dari asa.... maksimal pernah ranking 8 yang lainnya di atas 20.....

Di Kampus bahkan aku hampir DO saat kuliah S-1 Pendidikan Fisika di UNY dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28  malu juga kalau lihat saat belajar jadi siswa. setelah selesai S-1 saya langsung melanjutkan ke S-2 mengambil jurusan TP mungkin inilah era aku merasakan jadi orang hebat saat bisa menyelesaikan dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude yang merubah cara pikir dan pandanganku......’Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya. Orang akan sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi terus menerus....’ Pengalaman gagal saat di masa sekolah sampai kuliah di S-1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara mengajarku pada anak-anak. Saya termasuk orang yang tidak akan membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya.... saya cenderung sebagai motivator bagi mereka karena pengalam hidup saya saat SMP jadi juara 3 dari belakang.....dan lain-lain.

Saat saya menjadi guru SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005 saya saat itu baru menempuh S-2 dan hampir selesai saya lulus S-2 tahun 2006, dan setelah lulus S-2 saya fokus pada pekerjaan saya di SMP Negeri 1 Wonosari sebagai guru IPA dan Guru TIK. Saat mengajar inilah pengalaman saya bertambah dan saya sering melakukan kolaborasi dengan siswa untuk melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran.

Tahun 2006 saat pertama kali memiliki kenangan saat ikut kompetisi Simposium tingkat Provinsi DIY yang isinya orang-orang hebat semua mereka Pengurus MGMP di semua Mapel, sementara saya guru baru, yang mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut disebabkan menggantikan guru di sekolahku yang mengundurkan diri. Pengalaman bertemu orang hebat inilah saatnya untuk "Belajar". Saya banyak membuat catatan kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut. Dalam simposium ini saya masuk peringkat terakhir dari semua peserta lomba untuk mapel IPA.

Tahun-tahun tahun berikutnya saya sudah jadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional ada 7 kali lomba yang saya ikut sebelum Gupres tahun 2015 yang tentu bisa ditebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah". Setiap event lomba tersebut saya catat kenapa saya "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya..... sehingga setelah dari tahun 2006 sampai tahun 2015 formula tersebut bisa saya dapatkan ... dan Alhamdulillah sejak tahun 2015 sampai tahun 2020 setiap event lomba yang saya ikut bisa meraih hasil sesuai dengan harapan saya.

Saya ingin sedikit menengok ke tahun 2011 saat saya bertemu dengan Omjay, dan  mas Agus Sampurna di Event Evaluasi pelaksanaan Rumah belajar di Bogor. Saat itu adalah saat belum tahu Omjay itu seperti apa dan sebagainya. Mungkin beliau lupa, saya bercakap banyak dengan Omjay dan memberiku hadiah sebuah buku yang judulnya "Menjagi Guru Tangguh Berhati Cahaya". Saat itu saya belum banyak catatan portofolio yang tersusun rapi namun saya memiliki banyak blog karena memang sejak tahun 2005 mengajar blog pada siswa SMP-ku. Dari pertemuan itulah saya punya keingian memiliki web yang saya gunakan untuk mencatan seluruh aktivitasku yang bisa kujadikan portofolio perjalan sebagai pendidik, peneliti, pengembang media pembelajaran, dan sebagainya. Maka di tahun 2012 sayapun akhirnya memiliki seluruh catatan aktivitas ilmiah yang saya catat di web saya yaitu http://www.ciget.info. Web inilah yang mengantarkan saya bisa meraih mimpi menjadi juara 1 Gupres di tahun 2015, kemudian menjadi Duta Rumah Berlajar terinteraktif tahun 2018, Duta Sains PPPPTKIPA, Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY dan terakhir adalah menjadi Guru Inovatif SMP Tahun 2020. Kunci keberhasilan saya: 1. Fokus, 2. Senang meneliti, 3. Mencatat semua aktivitas ilmiah di Blog.

Saya lanjutkan teman-teman kaitannya dengan Kegiatan Aprsiasi Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2020 ini. Surat edaran yang saya terima tangal 26 Oktober kemudian penyerahan berkas tanggal 1 - 10 November 2020. Bagi saya waktu tersebut sangat longgar karena portofolio saya saat Gupres dan kegiatan apresiasi sarjana alumni berprestasi dari UNY sudah ada di file semua tinggal membuat essay.....Harapan tersebut ternyata tinggal harapan.... Tanggal 5 November 2020 laptop saya kena bitcloker sehingga mati total..... sementara data di Hd baru 5% yang saya unggah di drive.... pusing tuju keliling. Mau mundur malu karena sudah menyampaikan ke teman-teman di sekolah kalau siap ikut kegiatan ini, mau maju file hangus semua...Maka saya pun 2 hari blong tidak bisa kerja apa-apa....Kemudiaan saya download dan baca ulang aturan dari kegiatan apresiasi ini dengan saksama dan saya pun mencoba waktu 3 hari untuk mengerahkan 200% pikiran, perasaan, fokus, dan juga kemampuan untuk secara cepat menyusun portofolio semua kegiatan yang saya lakukan. dan saya pun fokus ke Web untuk memulai lagi menyusun berkas sesuai dengan syarat tersebut dan men-scane kembali berkas-berkas pendukung.”

*

Peserta sudah tidak sabar ingin berdialog dengan guru prestatif ini. Penanya pertama yaitu Ahsanuddin dari MTsN 2 Jombang, langsung menulis, “Moderator dan narasumber hebat,,, sebagai duta sains,  1. Apa trik Bapak agar Sains semakin dicintai siswa? 2. Sejauh mana predikat sebagai duta sains berpengaruh dalam kinerja Bapak? 3. Menjadi duta sains apakah merupakan prestasi puncak yang Bapak cita-citakan?  Atau mungkin ada harapan lebih dari itu?”


Mas Sigit langsung juga mengapresiasi pertanyaan itu, “Terima kasih atas pertaanyaan dari Bapak Ahsanuddin, Sains agar bisa dicintai oleh siswa adalah dengan cara membelajarkan dari lingkungan di sekitar anak, dan sering melakukan pembelajaran dengan beraneka model, kadang praktikum, kadang menggunakan MPI, kadang menggunaan android, dan lain-lain yang jelas pembelajaran tidak boleh monoton. 2. Predikat duta Sains apakah berpengaruh dalam kinerja saya, tidak juga Pak. Yang bepengaruh dalam kienerja saya adalah ilmu-ilmu yang didapat saat menjadi duta Sains dan duta rumah belajar. Karena kami sering dilatih oleh Pusdatin maupun oleh PPPPTKIP.. .Duta Rumah Belajar maupun Duta Sains adalah tugas kita sebagai agen-agen pembelajaran yang turut mensosialisasikan dan mengajarkan teknik dan cara baru dalam pembelajaran. baik untuk guru maupun untuk siswa. 3. Menjadi duta Sains apakah merupakan prestasi puncak yang menjadi cita-cita? "Bukan" ini merupakan bonus saja saat kita selalu berinovasi dan menginsprirasi banyak orang dan terus belajar, belajar dan belajar, baru kemudian berkolaborasi dan berbagi. Untuk prestasi puncak sudah saya raih tahun 2015 saat jadi Juara 1 Gupres SMP Tingkat nasional.”

Penanya kedua, Kholisoh dari Bogor, “Apakah Bapak pernah merasakan hampir putus asa, lalu bagaimana bapak menyikapi kegagalan - kegagalan tersebut?”

Menjawab pertanyaan singkat ini, Mas Sigit menulis, “Terima kasih Bu Kholisah apakah saya pernah mengalami hampir putus asa.... saya belum pernah mengalami hampir putus asa Bu.. ... kalau gagal sangat sering, kalau putus asa mah gak pernah....Hal ini karena pelajaran dari ibu saya "Menang Cacak, Kalah Cacak", menang dan kalah itu hal yang biasa yang paling utama adalah kita mau dan mau untuk berbuat sesuatu...Bagaimana langkah untuk menyikapi kegagalan adalah dengan mencatatat kenapa kok bisa gagal, apakah karena persiapan kurang? Apakah karena powerpoint tindak fokus pada materi yang seharusnya kita presentasikan? Apakah kita tidak fokus pada materi yang harus kita presentasikan? Apakah pembahasan kita dangkal?, apakah kita sudah mempersipakan dengan maksimal?.... Dan banyak lagi. Intinya saat kita gagal : " Pelajarilah kenapa kita gagal" , Cacatlah sumber kegagalah, dan perbaikilah di masa yang akan datang.... pasti suatu saat akan sukses dan akan bisa jitu saat mengikuti setiap event kompetisi yang kita hadapi".

Penanya ketiga, Budi Idris dari Kotapinang Sumatera Utara, ”Izin bertanya Pak, apa langkah awal yang kita lakukan agar bisa menjadi guru berprestasi?”

Mas Sigit menguraikan langkah awalnya, “Untuk menjadi guru berprestasi apasih yang harus dilakukan? Saya melakukan "Belajar, belajar, belajar, berkolaborasi dan berbagi", dalam setiap kegiatan yang kita lakukan: kemudian secara teknisnya : 1. Pelajari pedoman guru berprestasi 3 tahun sebelumnya kita mengikuti seleksi guru berprestasi, kemudian siapkan portofolio sesuai dengan petunjuk dari pedoman tersebut, saat saya tahun 2015 untuk portofio 8 tahun, untuk sekarang 3 tahun terakhir.  2. Buat Penelitan atau best practice sesuai dengan petunjuk di portofolio, 3. buat video pembelajaran terbaik selama 3 tahun terakhir, 4. Belajarlah tentang 4 kompetensi guru. 5. Buat presentasi sesuai dengan buku pedoman. Saat saya jadi Gupres tahun 2015 saya sudah mulai menyiapakan portofolio sejak tahun 2008, semua undangan, surat keterangan, piagam setiap kegiatan saya administrasikan dalam stopmap plastik.... Yang itu sangat mendukung sekali saat saya mengikuti seleksi Gupres tahun 2013 saat itu saya baru peringkat 2 di Kabupaten Gunung Kidul. Kemudian selama 2 tahun saya tingkatkan frekuensi kegiatan, karya inovasi dan lain-lain, sehingga saat maju kembali tahun 2015 sudah siap tembus.”

Penanya keempat, Pak Made, SMPN 3 Busungbiu, Singaraja, Bali "Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya " Selain harus fokus dan menyenangi yang kita lakukan. Apa rahasia sukses yang Pak Sigit miliki sehingga bisa mengantar sebagai Juara I  Nasional Guru Berprestai. Apa saja kiat singkat tapi berhasil besar yang dilakukan sehingga sukses jadi guru diajang nasional ?”

Menanggapi pertanyaan ini, Mas Sigit mengapresiasi sekali, “Terima kasih tanggapan Pak Kepsek. Terimna kasih Pak Made : "Belajar, Kolaborasi dan Berbagi", Menyusun portofolio setiap saat (http://ciget.info), Belajarlah dari kegagalan, dan belajarlah dari orang yang sukses.... dekatlah dengan komunitas yang siap berbagai dengan siapa pun...  Selalu Berpegang pada buku panduan lomba, ... buat gagasan inovasi yang kontinu.”

Penanya ke-5 datang dari lulusan S-3, Dr. Todiyah,  SMAN 53 Jakarta, “Subhannallah, sangat menginspirasi, meskipun waktu saya sudah sempit karena tinggal 3 tahun lagi purna, insya Allah tahun 2023 tapi saya sangat senang bisa bergabung bersama orang-orang hebat seperti Bapak! Lalu apa kiat-kiat untuk bisa sukses seperti sekarang?”

Mas sigit tetap merendah lalu menulis, “Terima kasih pertanyaan Ibu Dr. Todiyah dari SMAN 53 Jakarta.  Kiat bisa sukses adalah; ‘Mau mendengar kritik dan saran dari banyak orang. Mau belajar dari siapa pun baik dari teman sejawat, dengan siswa terlebih dengan para ahli yang sudah teruji. Kosongkan dan turunkan ego sehingga kita bisa menerima ilmu dari siapapun. Jangan angkuh dan merasa paling hebat, karena di luar sana banyak orang yang lebih hebat dari kita. Berusahalah secara maksimal, kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda.”

Ai Setiawati dari Purwakarta, sebagai penanya keenam manulis, “Allahuakbar…luar biasa Narasumber kita kali ini, saya jadi membanyangkan diri saya sendiri, bisa tidak ya? Dengan begitu banyak prestasi. Tadi Bapak sedikit membahas rangking di kelas,, seperti sangat terpuruk tapi bisa dijadikan cambuk ya, pertanyaan saya ‘Masih relevankan tolok ukur rangking di kelas terhadap keberhasilan seseorang? Bagaimana cara merubah sikap Bapak... sehingga menjadi pribadi yang cemerlang?”

“Terima kasih bu Ai Setiawati. Banyak orang yang beranggapan bahwa ranking di kelas itu pasti suatu saat juga aka sukses di kemudian hari. Bagi saya itu ada probabilitas saya.... seperti roda yang berputar, kadang kita sukses, kadang kita gagal, kadang kita suram, kadang kita senang.... hidup hanya sebuah permainan. Demikian juga rangking, juara, prestasi, itu adalah predikat sesaat saja, saat kejadian, saat kompetisi, setelah berakhir kita akan kembali ke aktivitas harian yang biasa saja. Jadi, bagi saya keberhasilan seseorang ditentukan oleh kontinuitas dia. Jika memang dia, yang akan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, dan kematangan psikologis.

Jika ada anak yang ranking terus saat sekolah, namun karena faktor eksternal tidak mendukung dia tidak bisa sekolah di tingkat lanjut, orang tuanya broken home, meninggal atau sebab lain bisa jadi dia suatu saat gagal....  maka keberhasilan orang banyak ditentukan bagaimana seseorang itu bisa adaptif dengan lingkungan di sekitarnya, akan gaya belajarnya, kehidupan sosialnya, dukungan orang tua, munculnya kreatifitas, dan kolaborasi dan lain-lain,  yang tentu banyak faktor tidak hanya nilai IPA 10, nilai Matematika 10, nilai Bahasa 10 dan lain-lain. Itu hanya sebagian kecil dari proses keberhasilan seseorang ke depannya. Maka saat di kelas jadilah sebagai seorang motivator yang bisa mengangkat motivasi siswa agar kelak dia bisa berhasil walaupun rangking di kelasnya peringkat terakhir." Begitu tulis Mas Sigit. 

Penanya ke-7, Amiruddin  dari SMPN 23 Simbang Kab. Maros, “Sebelum bertanya ada salam Pak dari ibu Dahniar juga Duta Sains P4TK IPA. Saya betul-betul terinspirasi membaca blog Bapak, ternyata Bapak begitu telaten dan mencatat semua kegiatan dalam blog. pertanyaan saya bagaimana caranya agar apa yang kita lakukan itu betul-betul fokus , padahal kesibukan Bapak sangat padat.”

Mas Sigit mendapat titipan salam langsung menulis, “Terima kasih Pak Amiruddin, salam kembali buat Bu Dahniar. Jawaban atas pertanyaannya: kunci jawabannya sudah Bapak dapat nih dari Omjay.... menulislah setiap hari lihatlah apa yang akan terjadi... .itu kuncinya.... Pak... saya setiap hari menjelang tidur meluangkan waktu menulis di blog saya pak... blog saya ada 4 yang: http://ciget.info, http://dutasains.ciget.info, http://apps.ciget.info dan http://inobel.id . Saat menulis banyak yang tipo tidak apa pak nanti saat dibaca kembali baru diperbaiki. Meluangkan waktu sesaat untuk menulis aktivitas setiap hari.”

Hari terus beranjak malam, datang penanya ke-8, Bu Siti Khusnul SMPN 2 Labuapi, Lombok Barat, “1. Bagaimana mempertahankan agar ide menulis tetap muncul karena kadang kita mengalami krisis ide, tidak percaya diri pada hasil tulisan kita. 2. Setelah membaca pengalaman hidup Bapak, saya terkesan bagaimana Bapak bisa bangkit dari bawah hingga bisa menjadi bintang, apa yang memotivasi sehingga bisa seperti sekarang ini?”

Mas Sigit menulis, “Terima kasih Bu Siti Khusnul : 1. Ide menulis akan tetap muncul jika kita sering membaca, berbagai pengalaman, berbagi masalah, dan juga sering mengamati karya-karya rekan guru lain baik lewat media online, blog, dlsb Kemudian bisa diawali dengan ATM, kemudian setelah terbiasa munculkan ide dan gagasan dari  masalah yang ada di sekitar kita saat mengajar, pasti masalah setiap tahun akan muncul yang berbeda-beda itu bisa digunakan sebagai sumber inspirasi kita. 2. Untuk memunculkan motivasi berprestasi maka yang diperlukan adalah Cari model inspirator, bisa dari KS, rekan guru yang sukses, Ketua MGMP, atau orang di sekitar kita yang sukses dan tentu belajar dari mereka hal itulah yang saya dapatkan saat simposium tahun 2006 saya bisa belajar dari hampir 80 orang. Lakukanlah secara kontinu!”

Penanya ke-9 datang dari luar Jawa lagi, Kainan Punuf, NTT, “1). Apa yang membuat Bapak berubah saat mlnjutkan studi ke S-2? Padahal hampir DO (IPK tidak mencapai 2).  Latar belakang ilmu Bapak apa ya?”

Mas Sigit langsung menjawab, “1. Saya S-1 Pendidikan Fisika, S-2, Teknologi Pembelajaran (Kuliah 11 tahun ... masuk 1995 - 2006 Wisuda S-2). ... Saat S-1 Saya full di kegiatan HMJ, Kemudian di Senat Fakultas, dan juga mengembangkan bisnis Sablon sehingga tidak banyak waktu untuk istirahat sementara kuliah dan hobbi (sablon : disain, cetak, komposisi dll.) berbeda jauh. Kemudian saat masuk S-2 Teknologi Pembelajaran Semua hobbi dan pekerjaan di industri sablon sangat berpengaruh sekali seperti disain Multimedia Pembelajaran Interaktif, desain cover, desain sampul, pengebangan website dan lain-lain sejalan dengan hobbi di dunia percetakan sehingga saat kuliah bisa menapatkan nilai yang sempurna karena belajar, bekerja sudah sinkron.”

Penanya ke-10 Suyati, dari Purbalingga Jateng, “1. Apa hikmah dari kegagalan di awal kemudian terjadi titik balik yang dapat disampaikan untuk memotivasi siswa? 2. Bagaimana sebaiknya pembelajaran dilaksanakan di masa pandemi menurut Bapak agar siswa fokus dan semangat?”

Jawaban untuk penanya ke-10, “1. Hikmah kegagalan yang saya alami bisa saya manfaatkan untuk siswa yang motivasinya kurang terlebih mereka minder merasa kurang pintar dan lain-lian, sehingga saya bisa menjadi model contoh gagal di awal dan berhasil mendapat prestasi di dunia pekerjaan yang saya geluti. Intinya adalah setiap orang punya kekuatan dan kehebatan masing-masing sesuai dengan bidang dan keahlian serta hobinya masing-masing. Keberhasilan ditentukan oleh seberapa besar usaha yang telah mereka lakukan, semakin berusaha keras insyallah suatu saat akan menikmati hasilnya.”

Untuk kalimat penutup dari saya adalah: Bapak, Ibu semua adalah orang-orang hebat yang selalu ingin belajar, belajar, dan belajar. maka bekerja samalah dengan orang lain dan bagikan ilmu bapak ibu pada orang lain InsyaAllah berkah. Prestasi bukanlah suatu tujuan namun prestasi akan didapatkan oleh setiap orang yang telah bekerja dengan maksimal dan terus berusaha memperbaiki diri setiap saat. Prestasi yang paling utama bukan ditunjukkan oleh predikat-predikat yang kita sandang nampun prestasi yang hakiki adalah bagaimana kita bisa menjadi sosok yang bisa menginspirasi anak didik kita sehingga suatu saat meraka akan sukses dalam bidangnya masing-masing. Terima kasih jika ada salah mohon maat teruslah belajar, berkolaborasi, dan berbagi,…

Semoga para peserta semakin termotivasi dan tetap istiqomah menyelesaikan kuliah ini sampai pertemuan ke-30.***

Moderator menutup, “Terima kasih kepada narasumber luar biasa atas  Pengalaman kegagalannya yang berbuah kesuksesan dan terima kasih pada peserta yang masih aktif mengikuti kelas sampai nambah satu jam.

Saya sebagai moderator izin pamit. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau bahasa.  Semangat selalu buat resumenya ya. Jangan lupa posting ke blog dan bagikan link blognya.”***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GREGET MENULIS BU SALAMAH

GURU PLUS DENGAN TIPS IDOLA