IDE BRILYAN DARI SEORANG BRIAN


 Bisa jadi tulisan awal hanya iseng, mengisi waktu senggang, dituliskan di kertas kecil atau pada catatan di HP. Mungkin ini dilakukan untuk menyimpan berseliweran ide yang kerap muncul dan tenggelam ditelan acara lain. Kalau sudah dicatat walaupun hanya kalimat singkat, bahkan kata-kata lepas, akan membangkitkan ingatan untuk merangkainya menjadi ide besar, yang dirajut jadi untaian kalimat, jadi berpargrag-paragraf, lalu diorganisasikan sesuai kerangka yang ada, jadilah naskah buku.

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

 

Riwayat Pendidikan

SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)

SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)

SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)

PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)

 

Riwayat Pekerjaan

Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)

Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang)

 

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak seperti Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, dan Majalah Hidup. 

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Namun saya tidak punya mentor yang membimbing. Saya tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Saya hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu saya masih kuliah. Tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Saya tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.

Semangat saya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Namun akhirnya pada 2019 saya mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata saya terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Saya semangat menyelesaikan naskah saya hingga akhirnya pada Oktober 2020 saya mengirim naskah buku pertama saya ke salah satu penerbit Indie.

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: *Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang bapak/ibu pilih.*

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Ukuran kertas A5 (14x20cm)

Huruf times new roman, ukuran 12

Spasi 1,5

Margin 2 cm semua

Paragraf rata kiri-kanan (justify)

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word. Nah settingan file microsoft word ini perlu disesuaikan dengan format penerbit. Kalau format penerbit rekanan saya:

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Kelengkapan naskah yaitu:

cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: ilmu mengedit bisa dimulai dari dua hal sederhana:

1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: Baik kesimpulan perkuliahan malam ini adalah sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya

[27/10 08.35] Inta Sahrudin: 1. apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai aja dulu.

2. ini menarik. Pada dasarnya saya tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Saya mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya saya pun masih perlu banyak belajar tentang menulis. Untuk di grup 16 ini ada Pak Opin dan Pak Rizky 😊

3. Rencana saya blog saya www.praszetyawan.com akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswa kelas saya menerbitkan buku antologi. Saya ada mimpi untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta.




Nah itulah buku Raimundus Brian Prasetyawan yang menawan...

Awalnya dari yang kecil dan iseng serta tidak ada yang membimbing layaknya seorang  "rai" yang dalam bahasa Sunda artinya "adik" atau anak kecil, atau masih kecil, lalu bertumbuh sehingga "Mundus" yang dekat dengan kata "muncul" ditata, diorganisasikan sehingga jadi karya yang "Prasetyawan" berupa karya yang menawan serta setia mengawal karier dalam dunia tulis-menulis yang bisa menambah  coin berupa royalti serta ada kredit poin untuk perhitungan untuk kenaikan pangkat sebagai guru dalam derap barisan pencerdas kehidupan bangsa!


Semoga!*** 

Komentar

  1. Pak, menarik lho, sudah mulai mencoba style sendiri tampaknya ...

    BalasHapus
  2. Style resume yg beda....mksh sdh kasih inspirasi

    BalasHapus
  3. Wahh mantaap ni pak pengawas... ayo smpatkan terus menulisnya... moga kita sukses bersama

    BalasHapus
  4. Resumenya lengkap...mantap. Salam literasi tiada henti

    BalasHapus
  5. sudah bagus . ayo salingkunjung dan berbagi saran

    BalasHapus
  6. Mantap resumenya ada gambar ditengah tulisan jd lebih menarik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GURU PLUS DENGAN TIPS IDOLA

MENULIS BIOGRAFI